Meneruskan kehidupan dengan hati yang retak dan perasaan yang terkoyak
Engkau tersenyum persis orang gila yang tidak tahu apa itu luka
Darah sedang menitis dan engkau masih tega tertawa
Entah lucu mengenang kebodohan sendiri,
Entah ngilu rasa dikhianati,
Entah!
Airmata sedang mengalir laju dan engkau terus tertawa lagi dengan lelucon itu yang sebenarnya langsung tidak lucu!
Semua itu silapmu sendiri, ayuh akui!
Engkau sedia punya Tuhan yang Maha Mendengar tapi tetap juga engkau mahu manusia yang mendengar!
Engkau sudah punya Tuhan tempat mengadu tapi tetap juga engkau mencari manusia dan tega membiarkan lisanmu menari sebegitu laju!
Sudahnya apa?
Engkau puas hati?
Engkau fikir mereka mengerti?
Tidak!
Bahkan lukamu disirami cuka hingga melolong engkau meraung!
Aduhai! .
Dunia ini hanya perhiasan dan gurauan, mengapa engkau tidak faham-faham lagi hakikat ini?
Engkau hanya mampu berkongsi tawa dengan manusia, tawa itu tulus atau palsu, peduli apa?
Tertawa saja!
Tapi dukamu, simpan!
Telan!
Jangan pernah engkau luahkan!
Manusia itu mukanya dua, di depan engkau sama, di belakang engkau berbeza, apa engkau masih mahu percaya?
Engkau fikir engkau bersungguh, namun sebenarnya engkau bodoh!
Ah! Engkau memang sebodoh-bodoh manusia
Engkau percaya.
Dan sesudahnya,
Engkau terluka.
No comments:
Post a Comment
Jom Mengomen...